Berita

    Mengenal Ban Vulkanisir pada Mobil

    Termasuk komponen yang menyangkut kenyamanan dan keamanan dalam mengemudi, ban harus selalu dijaga kondisinya dengan baik. Namun, membeli ban orisinil terbilang cukup mengeluarkan banyak biaya. Hal tersebut membuat sebagian orang menggunakan alternatif lain yaitu menggantinya dengan ban vulkanisir.

    Apa sebenarnya pengertian dari ban yang menjadi alternatif tersebut? Mari simak penjelasan mengenai pengertian, karakteristik dan kerugian menggunakan ban tersebut berikut ini.

    Pengertian Ban Vulkanisir

    Ban ini membuat ban terlihat seperti baru karena telah dilapisi kembang karet baru sehingga bisa digunakan kembali. Mobil besar dan bisa mengangkut banyak muatan sering kali menggunakan ban alternatif ini.

    Karet berserat adalah bahan yang ditempel pada telapak ban bekas tersebut. Untuk harga tentunya ban yang menggunakan teknik ini ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dan banyak yang menjajakannya di pinggir jalan. 

    Karakteristik dari Ban Bekas Vulkanisir

    Dibuat semirip mungkin dengan ban orisinil asli dan baru, ban bekas yang menggunakan teknik vulkanisir juga dapat dikenali. Adapun karakteristiknya adalah: 

    • Ditawari dengan harga yang lebih murah.
    • Karet sisa yang digunakan terlihat lebih pendek dibandingkan dengan yang digunakan pada ban baru.
    • Gradasi warna akan tampak pada ban ini.
    • Tingkat kekerasan pada ban tidak selaras.
    • Terdapat perbedaan tapak pada bas orisinil. 
    • Sejajar dengan alur ban adalah letak dari logo indikator keausan ban bekas ini. 

    Kekurangan Penggunaan Ban Vulkanisir

    Anda bisa menghemat banyak biaya dengan menggunakan ban bekas dengan teknik vulkanisir ini. Namun, mau dimodifikasi dengan cara apapun, ban bekas tetaplah bekas dimana kualitasnya tentu tidak bisa menandingi ban orisinil yang masih baru.

    Penggunaan ban ini terbilang cukup beresiko bagi penggunanya dan tentunya dapat membahayakan orang-orang sekitar. Adapun kekurangan dari ban ini adalah:

    • Ban ini dikhawatirkan sangat mudah pecah. Teknik ini digunakan pada ban yang sudah aus atau menipis dimana ban dengan kondisi seperti ini sangat rawan pecah. Jadi, biarpun telah dilapisi, hal ini tidak menyembunyikan fakta bahwa ban mobil telah buruk kualitasnya.
    • Kestabilan ban bekas vulkanisir ini tidak sebaik ban orisinil yang baru. Adanya tempelan dan pemasangan yang tidak intens membuat mobil berjalan dengan tidak seimbang.
    • Rasa nyaman saat mengemudikannya berkurang. Pada jalan yang tidak rata, akan terasa perbedaannya dengan menggunakan ban baru orisinal karena permukaan ban yang menggunakan teknik vulkanisir lebih keras.
    • Pada jalanan yang licin akan sangat berbahaya jika digunakan karena ban yang menggunakan teknik vulkanisir memiliki daya cengkram yang rendah.
    • Tempelan yang digunakan bisa saja rusak sehingga membuat ban bincul dan beresiko sangat tinggi terlebih ban bekas yang digunakan sudah berkurang sifat elastisnya.
    • Meskipun murah, ban tidak akan bertahan dengan lama.

    Perbedaan Antara Ban Bekas yang Menggunakan Vulkanisir dan Suntikan