Simak Fungsi & Gejala Kerusakan pada Sensor ECT Mobil
Kerja komponen mesin kendaraan sangat mempengaruhi performa dari mesin kendaraan itu sendiri. Sensor ECT merupakan salah satu komponen mesin kendaraan yang memiliki peran penting dalam kinerja mesin.
Karena itu, kita harus menjaga kondisi komponen tersebut agar kinerjanya bisa tetap stabil. Pada dasarnya, setiap komponen yang ada akan menentukan daya tahan dari kendaraan itu sendiri. Jika kondisinya prima, kendaran bisa bertahan lebih lama hingga bertahun-tahun.
Apa itu Sensor ECT?
ECT sensor merupakan salah satu komponen pada mesin yang berfungsi untuk mengukur temperatur suhu pada cairan mesin pendingin. Dengan alat ini, kita dapat mengetahui berapa suhu pada cairan mesin pendingin mesin.
Tentunya, alat ini memiliki pengaruh yang penting untuk komponen mesin lainnya. Sebagai pengukur suhu, alat ini akan dipasang pada saluran air pendingin pada mesin. Dengan begitu, sensor ini akan lebih mudah dalam mendeteksi setiap perubahan suhu yang terjadi pada cairan tersebut di mesin kendaraan.
Hasil pengukuran tersebut bisa langsung diketahui dengan mudah melalui lampu indikator speedometer. Indikator tersebut akan menyala saat suhu pada air pendingin terlalu panas dan melebihi batas normalnya.
Sinyal tersebut secara otomatis akan menghidupkan kipas pada radiator. Kipas inilah yang akan membantu menstabilkan suhu cairan pendingin yang sudah terlalu panas agar tetap dalam batas normal.
Cara Kerja
Sebagai pengukur suhu pada cairan pendingin mesin, sensor ini memiliki cara kerja yang cukup simpel. Cara kerjanya menggunakan prinsip termistor, yaitu resistensi atau nilai hambatan berbanding lurus dengan perubahan temperatur mesin.
Maksudnya, nilai hambatan akan turut berubah saat terjadi perubahan pada temperatur mesin. Ketika suhu berubah, temperatur akan bersinggungan langsung dengan salah satu resistor yang mengakibatkan perubahan resistansi. Akhirnya, terjadi perubahan potensial pada data sensor.
Data ini kemudian akan memberikan informasi sekaligus perintah pada indikator agar komponen lainnya bisa bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Salah satunya yaitu menyalakan kipas untuk menjaga stabilitas suhu air pendingin.
Secara singkat, fungsi dari sensor ECT ini ialah memberi sinyal pada indikator saat terjadi perubahan suhu pada cairan pendingin. Siklus ini akan terjadi secara berulang agar temperatur suhu tetap dalam batas normal.
Tanda ECT Sensor Mengalami Kerusakan
Melihat fungsi dari komponen ini yang begitu penting, tentu Anda harus menjaganya agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Karena itu, Anda perlu mengenali beberapa tanda kerusakan dari ECT sensor di bawah ini.
1. Jarak Tempuh Kendaraan Lebih Pendek dari Biasanya
Salah satu tanda yang paling sering terjadi saat sensor ini mengalami kerusakan ialah jarak tempuh kendaraan menjadi lebih pendek dari biasanya. Hal ini terjadi akibat adanya pemborosan bahan bakar karena sinyal palsu yang diberikan oleh ECT sensor.
2. Lampur Sensor Mesin Menyala
Tanda lainnya yang menunjukan adanya masalah pada sensor ECT ialah lampu indikator mesin yang menyala. Namun, untuk gejala yang satu ini Anda perlu memastikannya secara langsung ke bengkel resmi terdekat untuk mengetahui penyebab pastinya.
3. Muncul Asap Hitam dari Knalpot
Asap knalpot berwarna hitam pekat bisa menjadi salah satu pertanda jika sensor ini mengalami gangguan. Hal ini terjadi karena alat sensor memberikan sinyal yang salah mengenai perubahan suhu terjadi.
4. Mesin Overheat
Mesin yang terlalu panas bisa terjadi karena kipas pendingin pada radiator tidak menyala sehingga suhu melebihi batas normal. Hal terjadi akibat adanya sinyal palsu dari sensor sehingga kipas bagian belakang kisi radiator tidak berfungsi.
Jika kendaraan Anda mengalami beberapa tanda di atas, jangan dibiarkan begitu saja. Bisa jadi sensor ECT kendaraan tersebut mengalami kerusakan. Sebaiknya, segera bawa ke bengkel terdekat agar mendapat penanganan yang tepat. Atau kunjungi https://suzukiarista.com/ untuk dapatkan mengenai tips/informasi mengenai otomotif lainnya.