Dampak Negatif Mengisi Radiator Mobil Pakai Air Mineral
Ketika karat sudah muncul, maka internal dari sistem pendingin bisa mengalami kerusakan yang tidak dapat dihindari. Pastinya, dana perbaikannya pun akan jauh lebih mahal dibanding dengan biaya mengganti cairan radiator mobil menggunakan coolant.
- Mengganggu Sistem Pendingin
Kebiasaan mengisi radiator menggunakan air mineral memang tampak sangat sederhana. Namun, hal ini ternyata dapat mengganggu kinerja sistem pendingin mobil dan berakibat fatal.
Pasalnya, pada saat mesin sedang bekerja dan sudah mencapai suhu sekitar 80-90 derajat celcius dengan tekanan yang cukup tinggi, maka kandungan yang ada di dalam air mineral bisa menyebabkan endapan pada mesin pendingin.
Selain itu, zat lainnya akan ikut beredar dan mengganggu sistem lainnya seperti pompa air, thermostat, hingga berkemungkinan akan menyumbat radiator.
Lalu Cairan Apa yang Bagus untuk Mengisi radiator?
Cairan yang ideal digunakan untuk mengisi radiator adalah air suling, atau dikenal juga dengan sebutan aqua destilasi. Anda bisa mendapatkannya di toko-toko kimia. Beberapa orang sering menggunakan air dari tetesan pembuangan AC kemudian disaring.
Kualitas cairan tersebut sama saja dengan aqua destilata, karena air yang menetes dari AC ini merupakan hasil proses kondensasi sehingga dapat mencegah mesin mobil mengeluarkan asap.
Menggunakan air mineral untuk mengisi radiator mobil tampak sebagai kebiasaan sederhana. Namun, ternyata cukup banyak dampak negatif yang bisa diterima, bukan? Karena itu, sebaiknya gunakan coolant untuk mengisi radiator agar mobil lebih sehat. Anda bisa mengunjungi https://suzukiarista.com/ untuk melakukan booking jadwal pemeriksaan.